MIXED FRESH INFO

Lebaran akhirnya tiba juga hari ini. Masyarakat bersuka cita menyambut hari raya Idul Fitri 1431 H. Bahkan sebagian orang telah sibuk mempersiapkan datangnya hari kemenangan ini jauh hari sebelumnya. Berbagai kegiatan rutin (tradisi) dilakukan untuk menyambut datangnya hari raya Idul Fitri seperti melakukan sholat Ied di lapangan terbuka, saling bersalam-salaman meminta maaf, silaturahmi antar sesama dan tidak lupa membagi-bagikan angpau (salam tempel) buat sanak keluarga yang belum memiliki pekerjaan. Itu juga berlaku bagi para pejabat negara yang tiap tahun membuka pintu rumahnya kepada masyarakat umum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Open House. Ini merupakan kesempatan kepada masyarakat umum yang ingin mengenal rumah pejabat negara itu sendiri.

Begitu juga tahun ini, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyelenggarakan Open House di Istana Negara. Masyarakat yang ingin bersalaman dengan Presiden SBY bisa datang langsung ke Istana Negara. Namun apa yang terjadi tahun ini sungguh di luar dugaan karena terjadi insiden yang merenggut nyawa seorang warga yang bernama Jhony Malela (45 tahun), seorang penyandang tunanetra. Ia meninggal ketika ingin bersilaturahmi dengan Presiden SBY dengan harapan dapat memperoleh uang saku. Uang itu sedianya akan dipakai untuk tambahan keperluan sehari-hari. Jhony meninggal karena terinjak-injak oleh warga lain yang juga ingin bersilaturahmi dengan Presiden. Antusiasme warga untuk bersalaman dengan presiden dikarenakan masyarakat mendengar informasi bahwa mereka akan mendapatkan uang Rp300 ribu rupiah. Tapi pihak Istana membantah memberikan informasi yang menyesatkan itu dan hanya memberikan uang transportasi sebesar Rp 100.000,- dan bingkisan kue serta air mineral kepada penyandang cacat yang telah bersilaturahmi kepada Presiden Yudhoyono. Sedangkan bagi warga biasa yang sehat jasmani hanya mendapatkan bingkisan kue dan air mineral. Semoga di tahun kedepannya pihak Istana Negara lebih memperhatikan kenyamanan masyarakat agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.