Sikap berani mengakui kekalahan sepertinya belum dimiliki oleh sejumlah atlet di negeri ini. Bagaimana atletnya mau seperti itu, orang calon pemimpinnya saja kadang tidak mau menerima kekalahan dalam pemilihan umum kepala daerah (Pilkada). Berbagai cara dilakukan agar proses Pilkada dapat diulang misal dengan cara mengatakan seorang calon menggunakan politik uang (money politics), serangan fajar,dan sebagainya.
Hal ini terlihat pada pertandingan tinju antara Juara Dunia WBF, Muhammad Rachman dengan petinju Thailand, Pornsawan Porpramook. Beberapa pihak memprotes keputusan dewan juri yang memenangkan petinju Thailand, Pornsawan Porpramook. Pornsawan menang angka dari Muhammad Rachman dengan skor 114-114, 115-113 dan 115-1145. Dan akhirnya perbuatan tidak terpuji pun dilakukan dengan melempar botol minuman plastik ke arah juri yang membuat para juri ketakutan dan sang pemenang pun lari meninggalkan arena pertandingan dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Jika ini terus menerus dilakukan bukan tidak mungkin semua cabang olahraga akan dilarang dilakukan di indonesia karena alasan keamanan. Hal ini tentunya merugikan atlet kita sendiri.
Mungkin sudah waktunya kita bisa berbesar hati menerima kekalahan dengan lapang dada. Jika pun hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sebaiknya tetap berusaha dan berlatih. Selain itu, lakukan semuanya sesuai dengan prosedur yang berlaku misalnya dengan melaporkan ke organisasi olahraga yang bersangkutan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut apakah telah terjadi pelanggaran peraturan atau tidak.
BERANI MENGAKUI KEKALAHAN
Posted by Mixed Fresh Info
Minggu, 31 Juli 2011, under
juara dunia Tinju versi WBF,
Sport
|
0
komentar
One Response to "BERANI MENGAKUI KEKALAHAN"
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.