MIXED FRESH INFO

Pegawai Negeri Sipil merupakan pekerjaan yang menjadi idaman sebagian orang di seluruh propinsi. Bagaimana tidak dengan gaji tetap rutin yang diberikan pemerintah setiap bulannya dan frekuensi pekerjaan yang tidak terlalu padat membuatnya menjadi incaran beberapa orang sehingga muncullah yang namanya sistem calo CPNS. Calo CPNS ini bisa berasal dari panitia seleksi PNS, pejabat atau oknum-oknum tertentu yang ingin mencari keuntungan sendiri. Para calon CPNS ini rela mengeluarkan puluhan hingga ratusan juta untuk dapat menjadi abdi negara di tengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan saat ini. Ada juga yang merintis karir sebagai tenaga honorer dengan tujuan nantinya bisa diangkat sebagai pegawai negeri sipil.

Namun kini, pemerintah berencana melakukan upaya perampingan dan pengurangan Pegawai Negeri Sipil karena beban anggaran yang terlalu besar untuk menggaji pegawai negeri. Pemerintah membentuk Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional untuk mencari solusi yang terbaik agar beban anggaran pegawai bisa dikurangi. Terkait hal itu, Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional mengatakan ada tiga alternatif terkait upaya perampingan dan pengurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu :

• Melakukan pensiun dini
• Melakukan pelatihan ulang (re-training) di lingkungan-lingkungan kementerian yang berdekatan. Pelatihan ulang ini akan menghasilkan tenaga terampil yang bisa jadi dibutuhkan kementerian lain atau pemerintah daerah.
• Menempatkan pegawai-pegawai yang tidak cakap dan tak berkualitas di posisi tanpa jabatan.

Selain tiga alternatif itu, Tim Independen juga mengusulkan dilakukannya moratorium penerimaan PNS sedikitnya enam bulan ke depan. Ini terkait dengan jumlah PNS saat ini dinilai sudah terlalu banyak yakni mencapai 4,7 juta pegawai. Tim Independen Reformasi Birokrasi terdiri dari berbagai tokoh pemerintah dan nonpemerintah, akademisi, dan ada pula tokoh dari dunia usaha.