MIXED FRESH INFO

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Lapangan Silang Monumen Nasional, menandatangani Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015 (Jaktranas P4GN) dan mengeluarkan enam instruksi untuk mewujudkan target Indonesia Bebas Narkotika 2015. Presiden juga menandatangani Sampul Indonesia Bebas narkotika 2015 serta menyematkan Pin Indonesia Bebas Narkotika pada empat pelajar berprestasi.

Hal ini berdasarkan fakta yang ada di lapangan dimana penyalahgunaan narkotika di Indonesia jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2008 penyalahgunaan narkoba mencapai 1,99 persen dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun atau sekitar 3,6 juta orang. Sementara tahun 2010, penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Sedangkan tahun 2011, penyalahgunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang.

Adapun instruksi presiden SBY dalam mewujudkan program Bebas Narkotika 2015 adalah :

1. Meningkatkan intensitas dan ekstensitas pencegahan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika.
2. Meningkatkan kerjasama regional maupun internasional supaya Indonesia tidak mudah diaduk-aduk oleh organisasi narkotika.
3. Imbauan kepada para pendidik, orang tua dan pemuka agama untuk aktif mendidik generasi muda agar tidak tersesat dan terlibat dalam kejahatan narkotika.
4. Polisi dan aparat hukum untuk aktif membongkar kejahatan narkotika dan memberikan hukuman setimpal.
5. Masyarakat harus lebih peduli dan aktif.
6. Upaya bersama untuk mendorong program-program rehabilitasi narkotika dan kerelaan menyambut para mantan pengguna kembali di tengah masyarakat.