MIXED FRESH INFO

Produsen motor gede asal Amerika Serikat, Harley Davidson, mulai pekan lalu membuka kantor pusat untuk operasional wilayah Asia Pasifik di Singapura. Sebelumnya, kantor tersebut menyatu dengan kantor operasional global yang berada di Milwaukee, Amerika Serikat. Alasannya yaitu produsen Harley Davidson berada pada posisi yang lebih bagus untuk mendukung pertumbuhan jumlah konsumen di wilayah ini (Asia Pasifik). Sepanjang 2010 lalu, Harley Davidson membukukan penjualan 20.987 unit di wilayah itu yang setara dengan 9,4 persen dari total penjualan merek itu di seluruh dunia.

Lantas akankah pembukaan kantor tersebut memberikan dampak positif bagi Harley Davidson dan konsumen di Indonesia? Tentunya diharapkan Harley akan lebih bisa memahami keinginan dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Artinya, bila selama ini model Harley Davidson yang dipasarkan di Indonesia harus melalui proses penyesuaian ulang spesifikasi maka bila terdapat kantor operasional di Singapura maka proses tersebut tidak perlu lagi sehingga pemasaran model terbaru di Tanah Air juga akan lebih cepat. Hal ini disebabkan karena kantor itu juga langsung melakukan survei untuk menyesuaikan model yang akan diproduksi sesuai dengan postur orang Asia, khususnya Indonesia.

Mengenai soal harga maupun proses pengiriman produk yang dipesan konsumen masih belum mengalami perubahan karena pengiriman produk masih langsung dari Negeri Abang Sam. Sepanjang tahun lalu, Mabua berhasil membukukan penjualan 409 unit. Model turing merupakan produk yang paling banyak dibeli konsumen, yaitu 245 unit atau 60 persen dari total penjualan.