MIXED FRESH INFO

Rambut dan jantung, keduanya merupakan sesuatu yang bertolak belakang. Betapa tidak rambut bagi sebagian orang khususnya wanita merupakan mahkota yang harus selalu dilindungi dan dirawat, sedangkan jantung merupakan bagian vital dari tubuh manusia yang membuat seseorang bisa tetap hidup. Memang belakangan ini rambut sering dijadikan alat untuk menambah rasa percaya diri agar dianggap mengikuti mode yang lagi ngtren dengan cara mengecat rambut, merebonding, dan lain-lain. Ratusan ribu uang siap dikeluarkan untuk mendapatkan rambut yang sesuai dengan mode trend masa kini.

Tapi tahukah teman-teman ternyata rambut bisa mendeteksi tingkat stres yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Seperti yang dikutip dari tempo interaktif, dimana penelitian yang dilakukan oleh Gideon Koren dan Stan Van Uum dari University of Western Ontario, London. Hasil penelitiannya memberikan bukti penanda biologis untuk menunjukkan stres kronis memainkan peran penting dalam serangan jantung. Mereka mengembangkan metode untuk mengukur kadar kortisol dalam rambut yang bisa memberikan penilaian akurat tentang tingkat stres dalam bulan-bulan sebelum terjadinya serangan jantung.

Kortisol dianggap sebagai hormon stres. Sekresinya meningkat selama seseorang mengalami stres. Biasanya hal ini diukur dalam serum, urin, dan air liur, tapi itu hanya menunjukkan stres pada saat pengukuran, tidak lebih dari periode waktu yang lebih lama. Kortisol juga ditangkap dalam batang rambut. Selain itu olahraga musim dingin ataupun berwisata mengunjungi situs wisata pegunungan dingin lainnya bisa meningkatan risiko untuk serangan jantung karena suhu rendah.