KESALAHAN YANG MENIMBULKAN RACUN
Berdasarkan data YLKI, tren kasus keracunan makanan meningkat tajam sejak tahun 2004. Sekitar 45 persennya terjadi pada anak-anak sekolah. Dan, sampai sekarang, kasus keracunan makanan tetap saja banyak terjadi silih berganti di berbagai daerah. Penyebabnya sangat beragam. Ada yang karena jajan sembarangan dan tidak sedikit juga karena menyantap olahan dapur rumahan.
"Riset membuktikan ternyata orang tidak terlalu berhati-hati dalam mengolah makanan seperti yang seharusnya," kata Janet B Anderson, RD, profesor klinik bidang nutrisi dan ilmu makanan di Utah University. "Banyak orang percaya bahwa mereka sudah melakukan prosedur yang benar, padahal kenyataannya tidak."
Berikut adalah beberapa kesalahan yang selama ini sering kita lakukan di dapur, yang akhirnya bisa menyebabkan keracunan makanan.
Hanya mencuci buah yang kulitnya bisa dimakan. Padahal, buah yang kulit dan bijinya tidak bisa dimakan, seperti pisang dan melon misalnya, bisa sama berbahayanya. Bakteri bisa berpindah dari kulit luar ke daging buah melalui pisau pemotong. Kesimpulannya, semua jenis buah-buahan harus dicuci.
Dianjurkan: Kupas juga kulit tomat, stroberi, dan paprika setelah dicuci.
Meninggalkan sisa makanan di atas kompor. Meninggalkan sisa makanan di panci di atas kompor, meski dengan tujuan supaya makanan tetap hangat, justru akan merusak makanan tersebut. Menghangatkan makanan—yang kita kira bisa mengurangi kemungkinan timbulnya racun—justru memberi hasil sebaliknya. Beberapa racun justru terbentuk karena makanan dihangatkan. Aturan yang benar: simpan sisa makanan di dalam kulkas. Hangatkan ketika jam makan hampir tiba.
Dianjurkan: Tempatkan sisa makanan yang masih hangat dalam wadah kecil dan tidak terlalu tinggi supaya makanan lebih cepat dingin. Jangan penuhi kulkas dengan wadah berisi makanan. Mengapa? Karena kulkas yang penuh jadi tidak bisa mengeluarkan udara dingin dengan efisien.
Memanggang daging hingga warna merahnya hilang. Penelitian di Kansas University mengatakan bahwa mata kita tidak bisa digunakan sebagai ukuran matang tidaknya sepotong daging. Contohnya, daging yang dibekukan akan cepat berubah warna menjadi coklat saat dimasak meski sebenarnya belum benar-benar matang. Sebaliknya, beberapa jenis daging cincang segar bisa tetap berwarna merah muda saat mencapai tingkat kematangan yang sempurna.
Satu-satunya cara untuk mengetahui tingkat kematangan daging yang benar adalah dengan menggunakan termometer daging. Daging disebut matang kalau suhunya sudah 71 derajat celsius atau lebih saat dimasak.
Dianjurkan: Kalau merasa daging yang dimasak belum cukup panas dan kita ingin memasaknya lebih lama, cuci dahulu termometer daging sebelum digunakan kembali untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Langsung mencuci sayuran. Saat membawa sayuran segar pulang dari swalayan, kita jadi ingin langsung membersihkannya dan menyimpannya dalam kulkas. Tetapi, kebiasaan ini justru bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan mikroba. Penyebabnya adalah kelembaban yang tertinggal dari air cucian, kata Linda J Harris, PhD, direktur riset keamanan makanan Western Institute, University of California. Sebaiknya, bersihkan sayur tepat sebelum kita mengolahnya.
Dianjurkan: Kupas lapisan luar selada dan kubis. Di bagian inilah kontaminasi paling banyak terjadi. Bersihkan juga bagian-bagian lainnya. Jangan gunakan sabun karena dapat meninggalkan residu berbahaya.
One Response to "KESALAHAN YANG MENIMBULKAN RACUN"
-
Pak Liek
Says:
karena sudah menjadi kebiasaan jarang sekali orang yang memperhatikan tentang kesehatan dari makanan yang dikonsumsi ...
-
gayuh
Says:
aku baru sadar nich.. aku sering nglakuin kesalahan kayak gitu
-
ariefborneo
Says:
Waduh saya paling sering mas lo makan buah g prnah d cuci..thnxs share na mas
-
odonk's
Says:
wih nice brader...
tp ane type ank malez...
jd agak kurang peduli dengan kebersihan.wkwkwkwk... -
om_rame
Says:
niatnya mau sehat maLah jadi racun yah sob, terima kasih atas informasinya.
-
Blogger
Says:
hmmm bener hal2 kecil sepele yang akan berakibat dan berdampak buruk, artikel yang bagus
Sukses Slalu! -
Sungai Awan
Says:
Kalo aku ndak iso masak gan.biar adik cewek dan ibu aja yang masak hehehe.
Pernah belajar tapi gak enak rasanya -
etam grecek
Says:
masalah kecil yg berakibat besar...perlu perhatian lebih nh..
-
Andi Wong
Says:
bener juga ye.. ntar berabe kalo keracunan... bukannya malah enak makan.. nice info gan.. :)
-
Ajung
Says:
oooo
baru tau kalo menghangatkan makanann bisa nimbulin racum, ngupas kulit buah jg penting ternyata
thanks infonya ya -
Regi_Adi
Says:
berarti harus diperhatikan nih. biasanya saya asal makan aja tanpa tau prosesnya
racun ada di mana-mana. waspadalah...waspadalah... -
akhatam
Says:
Wahh masak kayak kulit melon juga dimakan,.. hahha... Iya memang harus ati2 kalo makan. Kalo ga, bakteri ada dimana2...
-
Faisal Hilmi
Says:
Kesalahan = racun, ok!
-
Indonesia Blogger Teens
Says:
kesalhan adalah pelajaran
-
didiet
Says:
dengan adanya kesalahan kita bisa tau dan gak akan mengulangin lagi di masa mendatang,
-
Ferdinand
Says:
Tapi klo disuruh milih aku lebih milih masakan koki laki2 dari pada yg cwe hhe....ga tau knp klo laki lebih enak haha....
Wah bener bgt tuh Sob....klo sampe gosong ya bukan sehat malah jadi penyakit hhe....
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.
bener banget tuh...kadang kita jarang memperhatikan hal semacam itu, dan terkesan mengentengkan, padahal perut kita nggak mampu juga untuk menetralkannya ya..??
thank sherenya