Badan Urusan Logistik (Bulog) kembali mengimpor 300 ribu ton beras dari Thailand dan akan masuk pada bulan Oktober 2011. Hal ini menambah deretan angka impor beras yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh Bulog pada akhir bulan Juli 2011 sebesar 500 ribu ton yang di datangkan dari Vietnam. Hal inilah yang membuat anggota DPR bingung apakah yang menjadi tolak ukur perhitungannya. Hal ini disebabkan karena tolok ukur perhitungan yang digunakan untuk mengimpor seringkali tidak sesuai dengan BPS atau Kementerian Pertanian.
Jika hanya mampu mengimpor beras, apa bedanya Bulog dengan importir atau pedagang biasa. Rasanya hampir sepanjang tahun Bulog melakukan impor beras, bahkan di masa panen raya. Fungsi stabilisator dipahami Bulog sebagai fungsi impor. Kebijakan impor ini tidak konsisten dengan Instruksi Presiden mengenai surplus 10 juta ton beras hingga tahun 2015. Kebijakan ini seharusnya dapat dijalankan dengan baik, dengan cadangan beras yang mengandalkan kemampuan domestik. Sebagai catatan, dalam RAPBN tahun 2012 direncanakan alokasi anggaran untuk ketahanan pangan total mencapai Rp 41,9 triliun
One Response to "BULOG KEMBALI IMPOR BERAS"
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.