MIXED FRESH INFO

Sebanyak 14 korban kapal motor tradisional yang tenggelam di perairan Pulau Nusa Lembongan, Klungkung, timur Bali, belum ditemukan. Sementara itu 11 korban ditemukan tewas dan 11 berhasil diselamatkan. Kapal dengan nama Sri Murah Rejeki dengan panjang 20 meter itu mengangkut 36 orang terdiri dari 33 penumpang, dua anak buah kapal, dan satu nakhoda.

Proses pencarian korban oleh tim gabungan dari Basarnas, Polisi Air Kepolisian Daerah Bali, KRI Singa dari TNI, dan dibantu nelayan setempat berlangsung lancar karena cuaca cerah. Semua korban tewas dan selamat dievakuasi ke puskesmas di Nusa Penida. Sebelas korban tewas berhasil ditemukan di perairan berkedalaman 10 meter adalah Nyoman Suardika, Wayan Sisil, Wayan Muji, Ketut Armaya, Kadek Suastika, Nengah Demen, Made Sakti, Wayan Rapi, Wayan Sana, Gede Suradnya, dan Ketut Malang.

Sedangkan, penumpang yang masih hilang adalah nakhoda Made Longor yang juga pemilik perahu, Made Ngaji, Made Riawan, Ketut Inastra, Nyoman Sumiana, Wayan Musti, Nengah Wirna, Kadek Togel, Wayan Sukamta, Nengah Sekar, Ketut Sutawan, Nyoman Pendah, Kadek Sanda, dan Ketut De.

Proses pencarian korban oleh tim gabungan dari Basarnas, Polisi Air Kepolisian Daerah Bali, KRI Singa dari TNI dan dibantu nelayan setempat berlangsung lancar karena cuaca cerah. Semua korban tewas dan selamat dievakuasi ke puskesmas di Nusa Penida. Nyoman Sulandra, salah seorang korban selamat, menuturkan rombongan pemain gamelan saat itu hendak bertolak menuju Pulau Nusa Gede setelah disewa untuk upacara ngaben salah seorang warga Nusa Lembongan. Diduga penyebab tenggelamnya kapal motor tradisional ini adalah akibat kelebihan penumpang dan muatan barang.Selain itu diduga disebabkan oleh faktor cuaca, terutama ombak dan angin.