Mobil ramah lingkungan sepertinya menjadi dambaan beberapa pihak terutama kalangan pecinta lingkungan. Oleh karena itu, kelompok pecinta lingkungan melakukan kampanye penggunaan mobil ramah lingkungan karena semakin menipisnya bahan bakar dari fosil yang membuat hasil pembakaran mesin mobil berdampak buruk bagi lingkungan.
Berdasarkan penelitian Ohio State University dan Davis Heart and Lung Research Group ada beberapa dampak serius bagi kesehatan dari mobil yang tak ramah lingkungan diantaranya :
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan Ohio State University, Ohio, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa paparan emisi gas buang mobil
particulate matter (PM 2.5) dapat mengakibatkan gangguan fungsi beberapa organ di otak. Kelainan itu menyebabkan turunnya kemampuan belajar, menurunnya kemampuan memori, bahkan menyebabkan depresi.
- Penurunan kemampuan kontraktil tubuh
Bila seseorang menghirup gas CO2 hasil pembakaran mesin mobil dalam takaran yang moderat sekalipun, akan mengalami gangguan pada kemampuan metabolisme kalsium dan fosfor. Bila kandungan CO2 di dalam jaringan lunak tubuh, orang yang bersangkutan akan mengalami gangguan pada kontraktilnya.
Menurut penelitian jika CO2 mencapai satu persen dari udara yang ada di sekeliling orang, hal itu dapat menyebabkan kantuk. Bila kadar itu mencapai 2 persen akan memiliki dampak seperti zat narkotika ringan, sehingga tekanan darah meningkat. Dan bila kadarnya mencapai 5 persen dapat menyebabkan stimulasi pada sistem pernapasan, menyebabkan pusing dan kebingungan. Apabila kadarnya mencapai 8 persen, orang yang menghirupnya akan mengalami sakit kepala, tremor, bahkan kehilangan kesadaran.
Berkaitan dengan emisi CO2 itu, Lembaga Keselamatan dan Kesehatan (Occupational Safety and Health Administration) Amerika Serikat menetapkan paparan gas itu pada tubuh orang dewasa tak boleh lebih dari 0,5 persen.
- Memicu kematian bayi dan kanker
Selain gas CO2, emisi gas hasil pembakaran pada mesin kendaraan juga menghasilkan unsur-unsur lain seperti nitrogen dioksida dan hidrokrabon. Hasil penelitian University of California, San Diego, menunjukkan ada hubungan antara kadar NO2 dan sindrom kematian bayi mendadak. Penelitian itu membuktikan insiden sindrom kematian bayi mendadak meningkat saat kadar karbon monoksida dan nitrogen dioksida bertambah. Risiko tingkat kematian bayi akibat kedua gas emisi itu hampir 2 kali lipat risiko paparan asap tembakau. Pada sisi lain, keberadaan 2 gas itu dan hidrokarbon dari emisi gas buang kendaraan selain dapat memicu asma juga menyebabkan kanker saluran pernapasan. Tingkat kejadian atau prevalensi kasus kanker akibat gas emisi itu jauh lebih besar dibanding penyebab lainnya.
One Response to "KAMPANYE MOBIL RAMAH LINGKUNGAN"
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.