MIXED FRESH INFO

Susah untuk dikatakan apakah harus dikatakan iseng atau suatu kebodohan. Hal inilah yang dialami oleh empat perempuan muda di Kota Bima yang harus menanggung akibatnya setelah memakai isu terorisme sebagai bahan bercanda. Kota Bima yang terletak di Propinsi NTB belakangan menjadi bahan pembicaraan di media cetak maupun elektronik karena kasus yang terjadi disana seperti pembunuhan seorang aparat kepolisian oleh seseorang yang dikatakan sebagai alumni pondok pesantren Umar Bin Khatab (Ponpes UBK) dan ledakan yang diduga bom dalam Ponpes UBK tersebut beberapa hari yang lalu.

Kempat pelaku menggunakan cadar ketika mengantarkan paket buku dan menyamarkannya menyerupai seperti bom buku ke salah satu rumah polisi di Kampung Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Karena keisengan mereka membuat masyarakat setempat yang sudah khawatir menjadi semakin panik karena takut akan teror bom. Buku tersebut akhirnya ditangani oleh tim Penjinak Bom dengan cara meledakkannya. Kini, keempat perempuan muda itu masih ditahan di Kepolisian Resort Kota Bima untuk dimintai keterangan mengenai maksud dan tujuan mengirimkan paket buku tersebut. Semoga apa yang terjadi di Kota Bima ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak mudah membuat sesuatu yang bisa membuat masyarakat menjadi resah. Apalagi dengan membuat paket-paket yang mencurigakan sehingga seolah-olah menyerupai bom.