Pemerintah sudah menganggarkan US$58 juta atau Rp 494 miliar untuk membeli pesawat kepresidenan baru jenis Boeing Jet 2. Rencana itu sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 dan mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sependapat dengan rencana pemerintah soal pesawat kepresidenan. Kalla menilai, sebuah pesawat memang harus selalu tersedia untuk digunakan presiden. Hal itu penting agar selalu tersedia kendaraan untuk mengantar presiden kemana saja, baik tujuan dalam ataupun luar negeri. Selain itu, Kalla berpendapat pesawat kepresidenan harus bisa digunakan untuk jangka waktu lama.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga berpendapatan langkah pembelian pesawat untuk keefektifan tugas kepresidenan. Menurutnya, Indonesia negara yang luas, dan anggaran akan lebih mahal jika rombongan presiden terus menggunakan pesawat komersil. Begitupun dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa turut mendukung pembelian pesawat kepresidenan. Hatta mengatakan membeli pesawat lebih untung dibanding menyewa yang biayanya mahal. Sebagai perhitungan pada tahun 2010 biaya sewa per tahun mencapai Rp180 miliar, dan menghabiskan Rp900 miliar selama lima tahun.
Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, juga mengatakan pesawat Boeing Jet 2 seri 737-800 NG senilai US$58 juta atau Rp494 miliar akan dioperasikan pada 2013. Pemerintah telah bernegosiasi dengan Boeing, sehingga mendapat potongan harga US$4 juta, dari US$62 juta menjadi US$58 juta. Dalam APBN 2011, dialokasikan anggaran Rp200 miliar untuk uang muka.
One Response to "RENCANA PEMBELIAN PESAWAT KEPRESIDENAN REPUBLIK INDONESIA"
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.