MIXED FRESH INFO

Malam ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) memasang palang penampar dengan rambu halilintar, untuk para penumpang yang nekat duduk di atas atap kereta api. Palang-palang ini dipasang di Stasiun Pasar Minggu Baru dan Stasiun Duren Kalibata, baik dari arah Bogor maupun arah Jakarta. Dalam pengoperasiannya di awal, palang-palang tersebut tidak asal main hantam penumpang yang ada di atap, seiring laju kereta. Akan ada jeda waktu, di mana sebelum melewati palang tersebut, kereta dihentikan dan para penumpang nakal tersebut diturunkan.

Palang berbahan fiber dengan panjang sekitar 3 - 4 meter dan ketebalan 10 cm ini nantinya dipasang di tiang listrik aliran atas (LAA). Stasiun Pasar Minggu Baru dan Stasiun Duren Kalibata akan jadi stasiun uji coba penerapan rambu-rambu baru tersebut selama dua pekan. Kedua stasiun ini dipilih karena relatif banyak didapati penumpang merayap ke atas atap kereta. Untuk mengantisipasi tindak kekerasan sebagai bentuk protes penerapan rambu baru tersebut, PT KAI telah bekerjasama dengan kepolisian untuk menyiagakan sejumlah petugasnya di lokasi tersebut.

Pemeriksaan rutin dilakukan setiap harinya oleh juru penilik jalan, guna mengantisipasi tindak pencurian dan perusakan terhadap rambu. Sebelumnya, pihak PT KAI sudah melakukan sosialisasi dalam bentuk spanduk dan brosur. Pemberlakuan rambu baru ini juga sesuai dengan UU No 23 pasal 183, yang menyatakan bahwa siapa saja dilarang naik di atas atap kereta api, kabin, lokomotif, dan tempat lainnya yang tidak untuk penumpang. Namun jika masih saja membandel, PT KAI menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan untuk membatalkan perjalanan, seperti yang diterapkan pada kereta jarak jauh.