Gunung Merapi selalu diidentikkan dengan juru kuncinya (almarhum) Mbah Marijan. Sosok mbah Marijan perlu menjadi pelajaran buat kita semua karena kesetiaannya yang tinggi pada Merapi dengan menjadi juru kuncinya sampai maut merenggutnya. Seperti kita ketahui mbah Marijan meninggal karena terkena awan panas atau wedhus gembel Merapi pada letusan pertamanya tanggal 26 Oktober 2010. Pada waktu itu beberapa orang meninggal dunia karena tidak sempat menyelamatkan diri dari awan panas Merapi. Namun kini ditengah bahaya letusan merapi ada beberapa orang yang sering kita dengar namanya yakni para relawan yang selalu ada membantu proses evakuasi warga dan satu sosok yang selalu memberitahukan perkembangan merapi setiap saat.
Orang itu bernama Surono atau Mbah Rono yang saat ini bekerja sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Lelaki yang lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 8 Juli 1955 menjadi terkenal sejak Merapi berstatus Awas pada 25 Oktober lalu. Ini bisa dimaklumi karena sejak peningkatan status Merapi menjadi level Awas (level tertinggi) maka komando pemantauan dan mitigasi bencana yang sebelumnya dipegang Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta diambil alih olehnya. Sejak saat itu seluruh data pemantauan instrumental dan visual Merapi diolah, diserap, dan dianalisisnya untuk mengambil keputusan-keputusan penting, khususnya terkait dengan keamanan warga di sekitar Merapi—ini terkait dengan penentuan radius bahaya primer Merapi.
Tugas yang diemban Surono amat berat mengingat faktor-faktor: tingkat kesulitan yang tinggi dalam memprediksi perilaku suatu gunung api, keselamatan jiwa warga yang dipertaruhkan, serta dampak-dampak sosial, ekonomi, dan psikologis dari sebuah keputusan. Hasil analisis dan keputusannya diteruskan sebagai rekomendasi kepada pemerintah daerah sekeliling Merapi dan pihak-pihak terkait lainnya. Namun tidak jarang apa yang menjadi rekomendasinya bertentangan dengan kebijakan pemerintah daerah setempat tentang proses evakuasi warga. Dalam bekerja Surono menerapkan prinsip : toleransi nol demi keselamatan jiwa manusia (zero tolerance for a safe life).
MENGENAL SOSOK SURONO
Posted by Mixed Fresh Info
Minggu, 07 November 2010, under
Mbah marijan meninggal,
News
|
2
komentar
One Response to "MENGENAL SOSOK SURONO"
-
ReBorn
Says:
semakin besar tanggungjawabnya, semakin besar amal baiknya. tapi anehnya, masih ada aja orang-orang yang sirik dengan mbah surono. wordtogether.bogspot.com
Terima kasih anda telah berkenan berkunjung dan meninggalkan komentar. DIHARAPKAN tidak melakukan SPAM, SARA, dan memasang link di komentar. Maaf Jika dilanggar maka komentarnya akan dihapus selamanya.
iya sampe di FB aja ada forumnya : Terimakasih Mbah Rono.. buat di like. Saking terkenalnyaa....